Tuesday, July 14, 2009

Panduan Penerapan Penilaian Indonesia 15 (PPPI 15) | Penilaian Properti dengan Bisnis Khusus

Standar ini hendaknya dibaca dalam konteks sesuai dengan yang tercantum dalam
Pendahuluan ataupun dalam Konsep dan Prinsip Umum Penilaian


1.0 Pembukaan

1.1 Properti dengan Bisnis Khusus (PBK) (Trade Related Property) adalah properti individual seperti hotel, restoran, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), yang dapat berpindah kepemilikannya dalam keadaan beroperasi. Properti ini mencakup tidak hanya tanah dan bangunan tetapi juga perabotan dan perlengkapan serta komponen bisnis yang dibentuk oleh aset tak berwujud, termasuk goodwill yang dapat
dialihkan.

1.2 PPPI 15 ini memberikan panduan penilaian PBK sebagai properti yg beroperasi dan alokasi nilai dari PBK ke dalam komponen utamanya.Nilai komponen diperlukan untuk menghitung depresiasi dan pajak. PPPI ini seharusnya dibaca dengan merujuk kepada butir 2.1 di bawah.

1.3 Beberapa konsep penilaian bisnis yang tidak digolongkan sebagai PBK (lihat PPPI 6, Penilaian Bisnis) harus dibedakan dengan penilaian PBK(lihat butir 5.6 dan 5.7.2 di bawah)

2.0 Ruang lingkup

2.1 PPPI 15 ini memiliki fokus untuk penilaian PBK. Untuk pemahaman lebih jauh dalam penerapan prinsip-prinsip penilaian, PPPI 15 seharusnya merujuk pada:

2.1.1 PPPI 1 Penilaian Real Properti

2.1.2 PPP 3 Penilaian Mesin dan Peralatan

2.1.3 PPPI 4 Penilaian Aset tak Berwujud

2.1.4 PPPI 5 Penilaian Personal Properti

2.1.5 PPPI 6 Penilaian Bisnis

2.1.6 PPPI 9 Analisis Discounted Cash Flow (DCF)

3.0 Definisi

3.1 Kapitalisasi. Proses konversi realisasi atau estimasi pendapatan bersih atau serangkaian penerimaan bersih menjadi nilai modal yang ekivalen dalam satu periode pada saat yang ditentukan

3.2 Analisa Arus Kas Terdiskonto (DCF) merupakan suatu teknik model keuangan yang didasarkan pada asumsi prospek arus kas suatu properti atau bisnis. Penerapan analisis DCF yang paling sering digunakan adalah Nilai Kini (Present Value), Nilai Kini Bersih (Net Present Value) dan Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return) dari arus kas.

3.3 Goodwill

3.3.1 Manfaat ekonomis masa mendatang yang diperoleh dari aset yang tidak dapat diidentifikasi secara individual maupun diakui secara terpisah. extinguished

3.3.2 Personal Goodwill. Nilai keuntungan yang melebihi dan di atas harapan pasar, yang akan dikeluarkan pada saat penjualan properti dengan bisnis khusus (PBK), bersama dengan faktor keuangan yang terkait secara spesifik dengan pengelola bisnis
pada saat itu, seperti perpajakan, kebijakan depresiasi, biaya pinjaman dan modal yang diinvestasikan dalam bisnis.

3.3.3 Goodwill yang dapat Dialihkan (Transferable Goodwil)l. Aset tak berwujud yang muncul sebagai akibat dari nama khusus dan reputasi, dukungan pelanggan, lokasi, produk dan faktor sejenis yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Hal ini melekat pada
properti dengan bisnis khusus (PBK) dan akan dialihkan melalui penjualan kepada pemilik baru.

3.4 Pengelola yang kompeten secara rata-rata atau yang efisien secara wajar.Konsep berdasarkan pasar di mana pembeli potensial dan penilai,memperkirakan tingkat perdagangan yang dapat dipertahankan dan profitabilitas masa depan yang dapat dicapai oleh pengelola yang kompeten secara rata-rata atau efisien secara wajar atas` bisnis yang dijalankan pada PBK. Konsep ini lebih melibatkan tingkat perdagangan potensial dan bukan tingkat perdagangan sebenarnya dari kepemilikan yang ada sehingga mengabaikan personal goodwill.

3.5 Properti dengan Bisnis Khusus (PBK).
Kategori real properti tertentu, yang dirancang untuk jenis bisnis khusus,yang biasanya diperjualbelikan di pasar sesuai dengan potensi perdagangannya....
(download click disini)

Labels: , ,