Thursday, June 11, 2009
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penilaian real estate, kualitas dan kuantitas data yang tersedia sama pentingnya dengan metode dan teknik yang digunakan untuk memproses data dan menyelesaikan tugas penilaian. Oleh karena itu, kemampuan untuk membedakan berbagai jenis data, menyelidiki sumber-sumber data yang dapat dipercaya, dan melakukan manajemen informasi merupakan hal yang penting dalam praktek penilaian.
Berurusan dengan data pasar, data properti, dan data transaksi yang dibutuhkan dalam proses penilaian meliputi tiga proses yang saling berhubungan:
Mengumpulkan data
Mengelola data
Menganalisa data
Penilai memerlukan keterampilan untuk melakukan penelitian dan mengambil keputusan untuk mengarahkan langkah awal dalam pengumpulan data, menganalisa dan mengelola informasi secara efisien.
Mendapatkan semua data yang penting tetap menjadi sebuah tantangan bagi penilai, bahkan dengan inovasi teknologi yang dapat memudahkan proses penilaian. Pengumpulan data dapat sama atau berbeda dari satu negara ke negara lain. Kebanyakan negara maju telah menyediakan records properti kepada penilai, namun masih banyak negara yang tidak menyediakannya, sehingga data penjualan hanya dapat dikumpulkan dari pelaku pasar yang sesungguhnya. Perlu disadari, bahwa standar penilai profesional dan program pemerintah dalam menentukan NJOP untuk keperluan Pajak Bumi dan Bangunan memerlukan tingkat pengumpulan data dan dokumentasi yang berbeda.
Sebelum memulai suatu proses pengumpulan data, penilai terlebih dahulu harus menentukan jenis data yang akan berguna dalam proses penilaian. Jenis data tersebut misalnya data umum, data khusus, dan data penawaran & permintaan (supply and demand).
Sebelum menganalisa data, penilai perlu mengolah semua data khusus yang telah dikumpulkan, antara lain adalah:
Kumpulan / tabel data pasar termasuk worksheet survei biaya dalam pendekatan biaya.
Format penyesuaian dalam pendekatan data pasar
Reconstructed operating statement (Data operasional yang sudah disusun kembali) dalam pendekatan kapitalisasi pendapatan
Ketiganya disusun secara seksama untuk dapat memberikan gambaran data pasar yang dikelompokkan menjadi data “yang dapat digunakan” dan “dapat diukur”. Jika informasi yang akan dianalisa cukup kompleks, maka penilai perlu mendesain beberapa tabel data pasar untuk memisahkan dan mempelajari data tertentu.
Setelah dikumpulkan dan dikelola, data dapat dianalisa untuk memecahkan masalah dalam penilaian. Namun perlu disadari bahwa sebenarnya masing-masing pendekatan merupakan suatu bentuk analisa yang bersandar pada data pasar untuk mendukung kesimpulan nilai yang dihasilkan. Keabsahan masing-masing kesimpulan nilai dari pendekatan yang dilakukan (dan yang paling penting adalah pendapat nilai pasar) sangat tergantung pada baik tidaknya data pasar yang dapat mendukung kesimpulan tersebut.
Analisa data harus mengaitkan data ekonomi dan keuangan pasar real estate secara umum dan pasar secara khusus di mana properti yang dinilai itu terletak. Contoh: jika data ekonomi menunjukkan tingkat lowongan kerja menurun, bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pasar secara umum dan jenis properti yang dinilai, serta properti yang dinilai itu sendiri.
Berurusan dengan data pasar, data properti, dan data transaksi yang dibutuhkan dalam proses penilaian meliputi tiga proses yang saling berhubungan:
Mengumpulkan data
Mengelola data
Menganalisa data
Penilai memerlukan keterampilan untuk melakukan penelitian dan mengambil keputusan untuk mengarahkan langkah awal dalam pengumpulan data, menganalisa dan mengelola informasi secara efisien.
Mendapatkan semua data yang penting tetap menjadi sebuah tantangan bagi penilai, bahkan dengan inovasi teknologi yang dapat memudahkan proses penilaian. Pengumpulan data dapat sama atau berbeda dari satu negara ke negara lain. Kebanyakan negara maju telah menyediakan records properti kepada penilai, namun masih banyak negara yang tidak menyediakannya, sehingga data penjualan hanya dapat dikumpulkan dari pelaku pasar yang sesungguhnya. Perlu disadari, bahwa standar penilai profesional dan program pemerintah dalam menentukan NJOP untuk keperluan Pajak Bumi dan Bangunan memerlukan tingkat pengumpulan data dan dokumentasi yang berbeda.
Sebelum memulai suatu proses pengumpulan data, penilai terlebih dahulu harus menentukan jenis data yang akan berguna dalam proses penilaian. Jenis data tersebut misalnya data umum, data khusus, dan data penawaran & permintaan (supply and demand).
Sebelum menganalisa data, penilai perlu mengolah semua data khusus yang telah dikumpulkan, antara lain adalah:
Kumpulan / tabel data pasar termasuk worksheet survei biaya dalam pendekatan biaya.
Format penyesuaian dalam pendekatan data pasar
Reconstructed operating statement (Data operasional yang sudah disusun kembali) dalam pendekatan kapitalisasi pendapatan
Ketiganya disusun secara seksama untuk dapat memberikan gambaran data pasar yang dikelompokkan menjadi data “yang dapat digunakan” dan “dapat diukur”. Jika informasi yang akan dianalisa cukup kompleks, maka penilai perlu mendesain beberapa tabel data pasar untuk memisahkan dan mempelajari data tertentu.
Setelah dikumpulkan dan dikelola, data dapat dianalisa untuk memecahkan masalah dalam penilaian. Namun perlu disadari bahwa sebenarnya masing-masing pendekatan merupakan suatu bentuk analisa yang bersandar pada data pasar untuk mendukung kesimpulan nilai yang dihasilkan. Keabsahan masing-masing kesimpulan nilai dari pendekatan yang dilakukan (dan yang paling penting adalah pendapat nilai pasar) sangat tergantung pada baik tidaknya data pasar yang dapat mendukung kesimpulan tersebut.
Analisa data harus mengaitkan data ekonomi dan keuangan pasar real estate secara umum dan pasar secara khusus di mana properti yang dinilai itu terletak. Contoh: jika data ekonomi menunjukkan tingkat lowongan kerja menurun, bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pasar secara umum dan jenis properti yang dinilai, serta properti yang dinilai itu sendiri.
Labels: teori penilaian